Friday, 4 September 2015

Irlandia Utara Memburu Sejarah Baru







Bintangbola : Irlandia Utara tinggal dua langkah lagi untuk menapaki sejarah baru. Jika bisa mengalahkan Kepulauan Faroe, dan Hongaria, mereka bakal mengantongi tiket ke Piala Eropa 2016. Itu akan menjadi kali pertama tim berjuluk Norn Iron ini berkiprah di pentas Eropa.


Pelatih Irlandia Utara, Michael O'Neill pun menginstruksikan para pemainnya agar tak kehilangan fokus saat ditantang tuan rumah Kepulauan Faroe di StadionTorsvallur, Sabtu (5/9) dini hari nanti.
Ia mafhum para pemain mungkin sudah terlalu girang membayangkan bisa berlaga di Prancis nanti. Terakhir kali, tim berjuluk Norn Iron ini berkiprah di ajang kompetisi resmi adalah pada Piala Dunia 1986 silam.

"Saya ingin para pemain hanya fokus ke pertandingan, dan tak membayangkan yang lain. Tugas kita adalah memastikan kemenangan di Faroe, baru kemudian kita melihat skenario lainnya lagi," ujar O'Neill.

rlandia Utara tampil impresif di penyisihan grup dengan hanya sekali kalah dan mengumpulkan 13 poin untuk jadi runner-up di Grup F di bawah Rumania.

Gawatnya di laga ini Neil kehilangan dua pemain andalannya, Chris Brunt, dan Kyle Lafferty yang keduanya terkena suspensi gara-gara akumulasi kartu. Untuk itu, ia memasukkan dua pemain lain, Alan Mannus, dan Lee Hodson sebagai pemain pengganti.

Bek Irlandia Utara, Gareth McAuley sepakat laga melawan Faroe menjadi batu loncatan sebelum melawan Hongaria pekan depan. Faroe saat ini berada di peringkat empat dengan enam poin.

Empat tahun lalu mereka selalu jadi lumbung gol tim lain. Namun tahun ini Faroe tampil lebih baik, dan mengemas dua kemenangan hingga menjadi tim yang tetap harus diwaspadai. Namun, saingan utama Irlandia Utara sejatinya adalah Hongaria yang bertengger di peringkat tiga dengan poin 11, hanya terpaut dua poin dengan pasukan asuhan O'Neill.


"Laga melawan Hongaria nanti akan jadi partai hidup mati. Namun, semua itu tak ada artinya jika kita tak bisa mengalahkan Faroe. Karenanya, yang pertama harus kita lakukan adalah menaklukkan dulu Faroe," ujar McAuley.

Bek Wes Bromwich Albion ini menjadi ikon Norn Iron selama ini. Dengan usianya yang memasuki 35 tahun, ia telah mengantongi 51 caps untuk negaranya.

"Bukan hanya saya, semua penduduk Irlandia Utara pasti menunggu saat-saat yang bersejarah itu. Semua pasti ingin melihat kita berkiprah di Piala Eropa. Langkah kita semakin dekat. Kita harus semakin waspada, tak boleh lengah sedikit pun," ujar pemain yang selama empat musim terakhir membela The Hawthorns ini.

Pada pertemuan pertama Oktober lalu, Irlandia Utara membekap Faroe 2-0 lewat gol dari Gareth McAuley, dan Kyle Lafferty. Sejauh ini, Lafferty jadi andalan untuk mendulang gol setelah menjaringkan lima gol yang membuatnya bertengger di papan skor bersama para bomber wahid seperti Zlatan Ibrahimovic, Wayne Rooney, dan Cristiano Ronaldo.

Kepulauan Faroe sendiri sedang dalam spirit tertinggi. Kemenangan terakhir mereka di kandang atas juara Piala Eropa 2004, Yunani membuat mereka semakin percaya diri.

Antusiasme para pendukung pun tak terbendung. Bahkan, tiket untuk laga melawan Irlandia Utara ini sudah ludes hanya dalam hitungan 16 jam saat dilepas ke pasaran. Bisa jadi gairah tinggi para penonton akan menambah kekuatan psikologis para pemain asuhan Lars Olsen ini.

Thursday, 3 September 2015

Pemain Dortmund Bernasib Sama Seperti David de Gea







Bintangbola : Pemain Borussia Dortmund, Kevin Grosskreutz punya nasib sama seperti David de Gea.

Kedua pemain itu gagal pindah klub gara-gara dokumen telat.

Untuk kasus Grosskreutz, FIFA sudah turun tangan. FIFA resmi menunda transfer Kevin Grosskreutz ke Galatasaray setelah dokumen sang pemain diketahui terlambat tiba alias melebihi tenggat transfer. 

Grosskreutz pun tetap berstatus pemain Borussia Dortmund dan harus menunggu hingga Januari sebelum boleh berseragam Galatasaray.


Selasa (1/9) kemarin, Dortmund merilis pernyataan resmi bahwa gelandang internasional Jerman itu masih berstatus pemain BVB sampai FIFA merestui kepindahannya ke klub Turki itu. Walau begitu, Galatasaray tetap nekat untuk meresmikan kedatangan sang pemain. Grosskreutz disebutkan diboyong dengan banderol €1,5 juta serta diikat kontrak selama tiga tahun di Turk Telekom Arena.

Pada akhirnya, FIFA bertindak tegas dengan memblokade transfer itu pada Rabu (2/9) kemarin setelah Galatasray gagal menyelesaikan proses administrasi tepat waktu.

“FIFA telah menggagalkan transfer Kevin Grosskreutz ke Galatasaray. Banding yang dilakukan Galatasaray untuk melawan keputusan tersebut tidak dikabulkan. Sampai registrasi selanjutnya, yakni 1 Januari 2016, Grosskreutz baru akan bisa menjadi pemain Galatasaray,” demikian pengumuman resmi dari Dortmund seperti dikutip dari goal.

Dengan demikian, Grosskreutz menghadapi situasi serupa seperti Arda Turan dan Aleix Vidal. Kedua pemain itu resmi pindah ke Barcelona pada musim panas ini, namun baru bisa membela klub pada Januari mendatang akibat embargo transfer.